nusakini.com-- Dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tercatat mencapai 5,7 persen, tertinggi ketiga di antara perekonomian terbesar di dunia. Pada tahun 2017 mendatang, ekonomi Indonesia pun diprediksi masih mampu tumbuh relatif kuat, di tengah berbagai tantangan baik dari sisi domestik maupun global. 

“Jika kita lihat perekonomian Indonesia saat ini, pertumbuhan kita cukup tinggi dibanding negara lain, tapi itu bukan berarti tantangan yang ada lebih mudah,” jelas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di sela seminar Prospek Ekonomi Indonesia 2017 yang diselenggarakan oleh Investor Daily di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, Gini ratio (rasio ketimpangan) Indonesia menunjukkan peningkatan cukup pesat. Dari 0,35 pada tahun 2006 menjadi 0,41 pada tahun 2011, dan kemudian turun tipis menjadi 0,4 pada tahun 2016. “Hal ini menandakan berbagai hal. Di satu sisi ekonomi Indonesia tumbuh cukup tinggi pada periode ini, akan tetapi hal tersebut hanya dinikmati 5 persen penduduk teratas,” katanya. 

Oleh karena itu, menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja tidaklah cukup. Perlu kebijakan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sekaligus menciptakan pemerataan kesejahteraan. “Kebijakan yang digunakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi harus juga dilengkapi dengan berbagai kebijakan agar kita meyakinkan bahwa benefit itu bisa untuk menciptakan kemakmuran yang cukup merata, tanpa mengurangi minat untuk terus maju,” terangnya.(p/ab)